Bukittinggi (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) memperingati Hari Keluarga Nasional (HKN) Ke-32 tahun 2025 secara serentak di seluruh kabupaten dan kota daerah setempat, Senin (23/6).
"Rangkaian kegiatan Hargnas yang jatuh di 29 Juni telah kami mulai sejak dua pekan lalu, hari ini serentak dilakukan pelepasan Kirab Bangga Kencana serta melakukan aksi nyata kepada masyarakat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia di Bukittinggi.
Ia mengatakan BKKBN yang telah bertransformasi ke Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) mengerahkan ratusan tenaga penyuluh, kader serta GenRe diiringi kendaraan operasional layanan.
"BKKBN melakukan aksi nyata, semua personel nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada warga, menyasar ke keluarga beresiko. Dilakukan juga sosialisasi dan pemberian bantuan," kata Mardalena.
Selain menghadirkan pelayanan KB gratis dan edukasi, BKKBN Sumbar kembali mensosialisasikan lima progran Quick Wins Kemendukbangga.
Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Lanjut Usia Berdaya (Sidaya), dan SuperApps Keluarga Indonesia.
"Kelima program ini menjawab isu nyata dalam keluarga Indonesia terkini mulai dari masalah stunting, pengasuhan anak, keterlibatan ayah, pemberdayaan lansia hingga akses digital," kata Mardalena.
BKKBN turut mengapresiasi Kota Bukittinggi sebagai salah satu daerah pemuncak serta menjadi lokus penguatan percepatan penurunan stunting.
"Bukittinggi sesuai hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 meraih poin 20,1 persen dan berhasil turun sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menjadi 16,8 persen. Daerah ini juga memiliki Program Sekolah Keluarga yang membantu menurunkan prevalensi stunting," kata Mardalena.
Bersama jajaran Pemerintah Kota Bukittinggi, BKKBN juga menggelar kegiatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KBKR)) di wilayah khusus bersinergi dengan pelayanan KB serentak.
Mardalena menambahkan pelayanan KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan kelahiran, tetapi juga sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan ibu.
"Ini untuk menghindari kehamilan berisiko 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak dan terlalu dekat). Diharapkan ibu hamil dapat memiliki kondisi kesehatan yang baik sehingga mampu memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak sejak mulai dari kandungan, sehingga mengurangi terjadinya risiko stunting," pungkasnya.
eningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keluarga.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis memberikan tanggapan dan ajakan kepada seluruh warga untuk ikut berpartisipasi aktif untuk mensukseskan Program Indonesi Emas 2045.
"Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari PKK, organisasi wanita, pemuda, tokoh agama, tokoh adat, tenaga kesehatan, serta kader KB, untuk bersama-sama menjadi bagian penting dalam menyukseskan program ini. Tanpa keterlibatan aktif masyarakat, sebesar apapun program vang kita rancang, tidak akan memberikan hasil optimal," kata Ibnu Asis.
"Pemkot Bukittinggi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan kegiatan ini. Semoga melalui peringatan Harganas, kita semakin menyadari pentingnya keluarga sebagai utama pondasi dalam membangun bangsa yang kuat dan sejahtera," tutupnya.