Wako Padang Panjang ajak masyarakat pedomani makna Idul Adha

id Walikota Padang Panjang Hendri Arnis,Padang Panjang,Idul Adha,Sumbar

Wako Padang Panjang ajak masyarakat pedomani makna Idul Adha

Momen Idul Adha, Wako Hendri Arnis ajak masyarakat menjaga identitas kota. (ANTARA/ Isril Naidi)

Padang Panjang (ANTARA) - Kurban adalah simbol ketulusan untuk memberi yang terbaik, demi kemaslahatan umat. Hal itu disampaikan Walikota Padang Panjang Hendri Arnis, pada pelaksanaan salat Idul Adha, tingkat Kota Padang Panjang, di lapangan Bancah Laweh, Jum’at (6/6).

“Makna mendalam dua ibadah besar yakni ibadah haji dan kurban. 99 jemaah haji Padang Panjang telah tiba di Tanah Suci dan dalam keadaan sehat. Mereka telah menunaikan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah. Disisi lain semangat berkurban masyarakat Padang Panjang tahun ini sangat luar biasa, dengan total 585 hewan kurban terdiri dari 560 ekor sapi dan 25 ekor kambing,” kata Hendri Arnis.

Ia menambahkan, atas nama masyarakat Padang Panjang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan menitipkan hewan kurban untuk disembelih di Kota Padang Panjang

“Rasa syukur dan bangga kita Presiden Prabowo Subianto, berkurban untuk Padang Panjang, dengan hewan kurban sapi seberat 1 ton lebih, yang juga membanggakan adalah sapi kurbannya milik peternak kita di Padang Panjang, ini, menjadi bukti nyata perhatian Presiden terhadap daerah dan semangat gotong royong dalam berbagi,” kata dia.

Sebelum dilaksanakannya salat Idul Adha, Wako Hendri Arnis menyerahkan satu ekor sapi kurban berbobot sekitar 1 ton 80 kilogram dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk disembelih di Masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Centre.

“Ini merupakan bentuk perhatian dan pengakuan terhadap komitmen keislaman masyarakat Padang Panjang. Kita patut bersyukur dan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus menjaga identitas kota kita,” sebut Hendri Arnis.

Pada kesempatan tersebut Wako Hendri Arnis mengajak jamaah salat Idul Adha, untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan termasuk setelah menunaikan salat Id dengan tidak membiarkan alas sajadah seperti kertas atau plastik dilapangan Bancah Laweh tersebut.

Salat Idul Adha di Lapangan Bancah Laweh di ikuti ribuan masyarakat Kota Padang Panjang. Bertindak sebagai imam, Buya Al Wathan, S.Sos. Sementara khatib, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang, Buya Zuhamdi, Lc, MA.

Usai salat Id, Buya Zuhamdi, dengan berkhutbah menggugah kesadaran jemaah tentang pentingnya membangun keluarga dengan fondasi tauhid dan keikhlasan, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS.

Menurut dia, sebesar apa pun lembaga pendidikan, tanpa keteladanan dari orang tua, pesan keagamaan tak akan benar-benar meresap. Buya Zuhamdi mengingatkan pentingnya menjaga jati diri Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah.

“Masyarakat agar terus menghidupkan budaya Islami dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan, termasuk hiburan yang melanggar syariat, praktik riba, rentenir serta perjudian dalam bentuk apa pun. Jika kita ingin dimuliakan, pertahankan nilai-nilai Islam. Jangan mencari kemuliaan dari selain Allah, karena itu justru akan membawa kehinaan,” sebut Buya.

Ia menyerukan pentingnya menjaga eksistensi ulama di tengah masyarakat. Karena ulama adalah pewaris nabi. Tanpa ulama, cahaya dakwah akan redup. Dengan menjaga keberadaan ulama agar Padang Panjang terus bersinar sebagai kota yang religius.

Hadir dalam barisan jemaah, Wali Kota, Hendri Arnis, Wakil Wali Kota, Allex Saputra, unsur Forkopimda, pejabat Pemko, serta tokoh masyarakat.

OSZAR »