Padang (ANTARA) - Departemen Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Sumatera Barat menggelar GeoXperience pada Kamis, (12/6) di Aula Gedung Labor Fakultas Ilmu Sosial.
"GeoXperience merupakan program terpadu, yang mengintegrasikan hasil produk kuliah kerja lapangan (KKL), dan aktivitas laboratorium serta menjadi bentuk nyata kewirausahaan mahasiswa Departemen Geografi", kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, Afriza Khaidir usai pembukaan GeoXperience, di Fakultas Ilmu Sosial.
Ia mengatakan Departemen Geografi memiliki kekhasan dalam perkuliahan, sehingga mahasiswa harus ke lapangan. Salah satu program lapangan tahun 2025, yang dilakukan mahasiswa yakni terkait penanggulangan bencana, baik mitigasi maupun penanggulangannya di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Untuk kegiatan Kuliah Kerja Lapangan diikuti sekitar 300 mahasiswa, yang terjun ke lapangan melihat hulu sungai, bagaimana dampak banjir, bagaimana penanggulangan, dan pemulihan kehidupan masyarakat pascabanjir,” sebutnya.
Ia menambahkan hasil kegiatan KKL tersebut kemudian dijadikan sebuah laporan, yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk kepada dosen, publik dan pemangku kebijakan seperti BPBD Sumbar, Disperindag Sumbar, dan Balitbang.
“Apa yang mereka dapatkan di lapangan, diharapkan dapat diambil dan dimanfaatkan oleh pemangku kebijakan, untuk mempermudah eksekusi penanggulangan bencana dan persoalan masyarakat,” lanjutnya.
GeoXperience merupakan kegiatan presentasi hasil KKL mahasiswa Departemen Geografi, yang pertama kali disampaikan secara terbuka ke publik.
Tidak hanya menyampaikan hasil KKL, pada kegiatan ini mahasiswa juga belajar berwirausaha, dengan adanya tenan yang disediakan panitia acara, selain itu juga belajar public speaking untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Selain sebagai lembaga pendidikan akademik, yang menyumbangkan pemikiran dan ilmu, dengan status sebagai PTNBH, UNP memiliki alat-alat yang lengkap, yang bahkan tidak dimiliki oleh pemangku kebijakan.
“Kami punya alat-alat yang canggih, sayang saja jika tidak dimanfaatkan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan kebencanaan, ataupun masalah sosial lainnya,” katanya.
Saat ini perguruan tinggi diharapkan Kemdiktisaintek menjadi kampus berdampak, yang memiliki kontribusi ke masyarakat. Lewat kegiatan kuliah kerja lapangan (KKL) mahasiswa Departemen Geografi, adalah bentuk program pengabdian masyarakat kampus bagi masyarakat.
Sementara itu Sekretaris BPBD Sumatera Barat, Armizoprades mengatakan mitigasi bencana banyak terlihat dari hasil laporan kuliah kerja lapangan, yang dilakukan mahasiswa Departemen Geografi UNP.
“Fokus kita sekarang bukan penanggulangan bencana, tapi kesiapsiagaan melalui mitigasi bencana. Hal ini responsif dengan hasil yang dilakukan mahasiswa di lapangan,” katanya.
Selain itu Armi juga mengapresiasi kelengkapan peralatan yang dimiliki Fakultas Ilmu Sosial UNP, yang bisa digunakan untuk membantu membuat dokumen penanggulangan bencana, dan kesiapsiagaan.
“Selama ini kita sudah kerja sama dengan UNP dalam membuat rencana penanggulangan bencana (RPB), selain juga menerima magang mahasiswa Departemen Geografi UNP,” sebutnya.
GeoXperience digelar selama dua hari, dari tanggal 12 hingga 13 Juni dan diisi dengan kuliah umum bersama Balitbang, presentasi kelompok KKL, dan lomba poster visual.